Perkembangan Klaim BPJS Kesehatan

Pembiayaan program penanggulangan tuberkulosis (TB) di Indonesia terus mengalami perkembangan, terutama melalui berbagai inovasi yang diluncurkan oleh pemerintah dan lembaga terkait. Salah satu inisiatif besar adalah program yang didukung oleh pinjaman dari Bank Dunia sebesar 300 juta USD. Pinjaman ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan, kualitas, dan efisiensi penanganan TB di Indonesia, yang hingga kini menjadi salah satu negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Program ini juga melibatkan kemitraan dengan Global Fund untuk mendukung agenda eliminasi TB pada 2030​.

Pelayanan Tuberkulosis dijamin oleh BPJS Kesehatan sesuai prosedur yang berlaku, yaitu melalui rujukan berjenjang. Dari data EPJS Kesehatan, selama tahun 2014 peserta BPJS Kesehatan yang menderita TB, sebanyak 189.964 jiwa, dan masih ada 5.610 peserta yang belum sembuh.

Pelayanan kesehatan bagi peserta penderita penyakit HIV dan AIDS, Tuberculosis (TB), malaria serta kusta dan korban narkotika yang memerlukan rehabilitasi medis, pelayanannya dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama yang merupakan bagian dari pembayaran kapitasi dan di fasilitas kesehatan tingkat lanjutan tetap dapat diklaimkan sesuai tarif INA-CBGs, sedangkan obatnya menggunakan obat program.

Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan program inovasi pembiayaan khusus untuk TB melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang bertujuan untuk meningkatkan akses, efisiensi, dan efektivitas layanan TB di enam kota pilot, yaitu Medan, Jakarta Utara, Bogor, Denpasar, Surabaya, dan Semarang. Inovasi ini berfokus pada insentif untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), yang berperan sebagai penjaga pintu utama dalam deteksi dan pengobatan TB. FKTP yang memenuhi kriteria akan diberikan insentif non-kapitas dalam beberapa tahap berdasarkan keberhasilan diagnosis dan pengobatan

Dengan berbagai dukungan internasional dan program nasional, pemerintah Indonesia berharap bisa mencapai target pengurangan kasus TB hingga 90% pada tahun 2030, sejalan dengan target global eliminasi TB.

Sumber: